Orang bilang kamar ini
kotor, berantakan.., kusam.
Well, setiap kaca mata punya lensa yang beda..
Sebenarnya kamar ini nyaman banget dan kamar ini baik banget. Dia pintar ngejaga
rahasia, dan dia gak pernah nge”judge”, meskipun dia bisa mendengar segala
percakapan dan tahu segala aktifitas yang berlangsung di dalamnya.
... Andaikan orang-orang mau bersikap seperti kamar
ini...
Setiap orang pastinya ingin punya orang yang bisa bikin
dia ngerasa nyaman, orang yang bisa bikin dirinya ngerasa dihargai, dicintai,
dibutuhkan, dan tidak terasing. Ya seperti halnya kamar tadi, segede apapun
ukurannya, semewah apapun designnya, sebuah kamar kalau gak ada penghuninya ya
tetap aja menjadi sebuah kamar kosong yang gak ada artinya. Hampa.
...
Dua anak manusia yang benar-benar saling mencintai gak
akan ragu-ragu untuk menunjukkan perasaan mereka walau di depan umum. Dengan
ciuman misalnya..
Orang lain yang
mencap diri mereka bernorma mengatakan bahwa dua orang ini gak ngerti aturan.
APA MAKSUDNYA??
Hanya karena hal itu belum biasa dilakukan di depan umum bukan
berarti hal itu sudah pasti tidak wajar atau salah,
kan???
Memang benar, ada tempat dan
waktu untuk segala sesuatunya, tapi... mereka kenal gak sama yang namanya
spontanitas? Yang kabarnya, menurut para pemikir, spontanitas itu diperlukan
juga supaya hidup jadi tidak membosankan.
Lalu bagaimana pula dengan seni pengekspresian diri yang
pastinya berbeda dari satu orang ke orang lainnya? Bagaimana jika ada satu pasangan dengan
pengekspresian diri yang unik?
UNIK bukan ANEH atau SALAH.
Mereka membiarkan
diri mereka masing-masing untuk jatuh cinta pada sesuatu yang lain, yang
tentunya juga bisa bikin mereka ngerasa nyaman. Sehingga akhirnya timbullah
suatu keterikatan antara mereka bertiga.
Cinta segitiga yang tidak rasional. Begitulah orang
mendefinisikannya.
Terlalu sulitkah untuk di mengerti, bahwa cinta dan rasio,
seringkali tidak sejalan?
Bahwa apa yang dirasakan di hati ada kalanya
berbenturan dengan apa yang ada di kepala? Bahwa ada hal-hal tertentu yang
terjadi begitu saja di luar kehendak kita?
Dengar.., cinta segitiga tidak
selamanya tidak rasional.
Semua itu tergantung dari cara orang melihatnya.
Dan
untuk menyamaratakan adalah bodoh.
Bisa jadi pasangan tadi adalah pasangan yang
sangat liberal sehingga menunjukkan cinta mereka dengan KEBEBASAN. KEBEBASAN
yang tanpa batas.
Hal ini yang mengherankan bagi banyak orang dan keheranan
orang-orang itulah yang sebenarnya mengherankan. Mereka bilang orang-orang yang
mencintai dengan KEBEBASAN tanpa batas adalah orang-orang yang tergolong SAKIT,
GILA, TIDAK WARAS.
... Terserah apa kata
mereka.
Otak mereka terlalu tumpul untuk memahami apa yang tidak mereka alami.
Mana yang lebih buruk?
Sepasang anak manusia dengan keistimewaan mereka yang unik itu, atau
mata-mata yang merendahkan dan lalu berpaling jijik tanpa berbuat sesuatu dan
hanya bisa menyalahkan?
Gak taulah ya.. mungkin 24 jam terlalu lama bagi
mereka hingga mereka punya waktu buat nge”judge”. Yang mereka tahu,
orang-orang semacam itu nothing but a sinner.
Pernah gak mereka berpikir apa kira-kira
penyebabnya yang bikin golongan tadi menjadi begini? Pernah gak mereka mencoba
berpikir gimana rasanya jadi orang-orang itu? Pernah gak.., mereka berpikir
bahwa kalau aja manusia dianalogikan dalam suatu mata rantai makanan, maka
kelompok yang dikatakan sakit, gila, dan tidak waras itu merupakan pemangsa
atau yang dimangsa?
Kalau toh kelompok orang-orang itu memang layak untuk di
cap SAKIT, GILA, TIDAK WARAS, maka seharusnya manusia lainnya mampu berterima kasih
pada mereka. Tanpa mereka, sisa umat lainnya tidak mungkin dibilang SEHAT
ataupun WARAS.
...
Hari berlalu begitu cepat ya... Mereka yang menganggap
diri mereka bijak menjalani hidup, tetap sibuk menggunjingkan penilaian mereka
tentang golongan yang sejenis dengan dua anak manusia ini; golongan yang sering
mereka anggap binatang.
Namun demikian, keberadaan golongan tadi, golongan
orang-orang yang menganggap para manusia bijak itu tidak lebih dari congkak dan
tumpul, masih tetap ada. Memang sepertinya gak ada yang bisa disalahkan selain
keadaan.
...
Hmppfff.. ketika umat telah menjadi terlalu picik, dunia
bisa menjadi begitu menyedihkan.
Dua orang ini enggak pernah memimpikan hal-hal
yang terlalu muluk kok.
Mereka cuma pingin orang mengerti.., bahwa mereka spesial.
Bahwa mereka..., merupakan makhluk sosial dengan kebutuhan yang sedikit berbeda
dari kebanyakan makhluk sosial lainnya.
Kebutuhan untuk lari dari kericuhan dunia, lari kencang
lalu terbang. Karena sudah terlalu muak menjadi korban dari segala yang dibawa
oleh korelasi kehidupan.
Sometime
in 2004