Friday, May 10, 2013

10 Mili



Orang bilang kamar ini kotor, berantakan.., kusam.
Well, setiap kaca mata punya lensa yang beda..
Sebenarnya kamar ini nyaman banget dan kamar ini baik banget. Dia pintar ngejaga rahasia, dan dia gak pernah nge”judge”, meskipun dia bisa mendengar segala percakapan dan tahu segala aktifitas yang berlangsung di dalamnya.
            ... Andaikan orang-orang mau bersikap seperti kamar ini...

Setiap orang pastinya ingin punya orang yang bisa bikin dia ngerasa nyaman, orang yang bisa bikin dirinya ngerasa dihargai, dicintai, dibutuhkan, dan tidak terasing. Ya seperti halnya kamar tadi, segede apapun ukurannya, semewah apapun designnya, sebuah kamar kalau gak ada penghuninya ya tetap aja menjadi sebuah kamar kosong yang gak ada artinya. Hampa.

...

Dua anak manusia yang benar-benar saling mencintai gak akan ragu-ragu untuk menunjukkan perasaan mereka walau di depan umum. Dengan ciuman misalnya..
Orang lain yang mencap diri mereka bernorma mengatakan bahwa dua orang ini gak ngerti aturan.
APA MAKSUDNYA??
Hanya karena hal itu belum biasa dilakukan di depan umum bukan berarti hal itu sudah pasti tidak wajar atau salah, kan??? 
Memang benar, ada tempat dan waktu untuk segala sesuatunya, tapi... mereka kenal gak sama yang namanya spontanitas? Yang kabarnya, menurut para pemikir, spontanitas itu diperlukan juga supaya hidup jadi tidak membosankan.
            Lalu bagaimana pula dengan seni pengekspresian diri yang pastinya berbeda dari satu orang ke orang lainnya?  Bagaimana jika ada satu pasangan dengan pengekspresian diri yang unik?
UNIK bukan ANEH atau SALAH.
Mereka membiarkan diri mereka masing-masing untuk jatuh cinta pada sesuatu yang lain, yang tentunya juga bisa bikin mereka ngerasa nyaman. Sehingga akhirnya timbullah suatu keterikatan antara mereka bertiga.
           
Cinta segitiga yang tidak rasional. Begitulah orang mendefinisikannya.
Terlalu sulitkah untuk di mengerti, bahwa cinta dan rasio, seringkali tidak sejalan?
Bahwa apa yang dirasakan di hati ada kalanya berbenturan dengan apa yang ada di kepala? Bahwa ada hal-hal tertentu yang terjadi begitu saja di luar kehendak kita?
Dengar.., cinta segitiga tidak selamanya tidak rasional.
Semua itu tergantung dari cara orang melihatnya.
Dan untuk menyamaratakan adalah bodoh.

         Bisa jadi pasangan tadi adalah pasangan yang sangat liberal sehingga menunjukkan cinta mereka dengan KEBEBASAN. KEBEBASAN yang tanpa batas.
            Hal ini yang mengherankan bagi banyak orang dan keheranan orang-orang itulah yang sebenarnya mengherankan. Mereka bilang orang-orang yang mencintai dengan KEBEBASAN tanpa batas adalah orang-orang yang tergolong SAKIT, GILA, TIDAK WARAS.

          ... Terserah apa kata mereka.
          Otak mereka terlalu tumpul untuk memahami apa yang tidak mereka alami.

            Mana yang lebih buruk?  Sepasang anak manusia dengan keistimewaan mereka yang unik itu, atau mata-mata yang merendahkan dan lalu berpaling jijik tanpa berbuat sesuatu dan hanya bisa menyalahkan?
            Gak taulah ya.. mungkin 24 jam terlalu lama bagi mereka hingga mereka punya waktu buat nge”judge”. Yang mereka tahu, orang-orang semacam itu nothing but a sinner. 
Pernah gak mereka berpikir apa kira-kira penyebabnya yang bikin golongan tadi menjadi begini? Pernah gak mereka mencoba berpikir gimana rasanya jadi orang-orang itu? Pernah gak.., mereka berpikir bahwa kalau aja manusia dianalogikan dalam suatu mata rantai makanan, maka kelompok yang dikatakan sakit, gila, dan tidak waras itu merupakan pemangsa atau yang dimangsa?
            Kalau toh kelompok orang-orang itu memang layak untuk di cap SAKIT, GILA, TIDAK WARAS, maka seharusnya manusia lainnya mampu berterima kasih pada mereka. Tanpa mereka, sisa umat lainnya tidak mungkin dibilang SEHAT ataupun WARAS.

...
 
            Hari berlalu begitu cepat ya... Mereka yang menganggap diri mereka bijak menjalani hidup, tetap sibuk menggunjingkan penilaian mereka tentang golongan yang sejenis dengan dua anak manusia ini; golongan yang sering mereka anggap binatang.
Namun demikian, keberadaan golongan tadi, golongan orang-orang yang menganggap para manusia bijak itu tidak lebih dari congkak dan tumpul, masih tetap ada. Memang sepertinya gak ada yang bisa disalahkan selain keadaan. 

...
 
Hmppfff.. ketika umat telah menjadi terlalu picik, dunia bisa menjadi begitu menyedihkan.
Dua orang ini enggak pernah memimpikan hal-hal yang terlalu muluk kok.
Mereka cuma pingin orang mengerti.., bahwa mereka spesial.
Bahwa mereka..., merupakan makhluk sosial dengan kebutuhan yang sedikit berbeda dari kebanyakan makhluk sosial lainnya.
            Kebutuhan untuk lari dari kericuhan dunia, lari kencang lalu terbang. Karena sudah terlalu muak menjadi korban dari segala yang dibawa oleh korelasi kehidupan.


Sometime in 2004

No comments:

Post a Comment

TATKALA

  Life After Those 18 Text Messages Kangen kamu, M bel. Aku bingung harus ngapain biar sakitnya pergi...             Si bodoh ini berna...